PROSES TERJADINYA TATA SURYA DAN BUMI Yang wajib Kita Tau


Ada banyak informasi yang Bisa kita pelajari sebelum membahas mengenai PROSES TERJADINYA TATA SURYA DAN BUMI ini, ternyata kita wajib membaca Sebab dalam kehidupan kita sehari-hari kita membutuhkan banyak hal yang belum kita pahami yang sebenarnya. Misalnya, supaya Bisa menyampaikan keinginan kita kepada orang lain dengan bagus dan benar, kita wajib mengetahui Tutorial berkomunikasi. supaya Bisa berkomunikasi, kita wajib Bisa membaca dan menulis. Sebelum membahas mengenai PROSES TERJADINYA TATA SURYA DAN BUMI, Saat ini, Bisa disimpulkan bila hanya membuka pemikiran kita untuk belajar kita Bisa mengatasi masalah yang kita hadapi setiap hari. Kita mendapatkan ilmu, akan mengubah diri kita, dari belum memahami, atau belum ahli di hal tertentu, supaya kita Bisa menyelesaikan segala sesuatu dalam kehidupan kita dan membuat kita semakin mempunyai kemampuan.

PROSES TERJADINYA TATA SURYA DAN BUMI




hingga dewasa ini telah banyak teori-teori dan hipotesis-hipotesis yang dikemukakan. Ilmu yang mempelajari dan menyusun hipotesis-hipotesis mengenai terjadinya tata surya dan bumi disebut kosmogoni. Hipotesis yang hingga kini masih diterima mengenai terjadinya planet Bumi dan sistem tata surya, yaitu sebagai berikut.


a. Hipotesis Kabut - Teori Nebula

Teori ini dikemukakan oleh Kant (1755) seorang Jerman dan Laplace (1796) seorang Perancis. Masing-masing mengemukakan teori kabut mengenai susunan matahari, setelah itu disempurnakan oleh CF Van Weizacher (1944) dan G.P. Kuiper (1951) sehingga menjadi teori kondensasi.

Garis besar teori ini bahwa:

Tata surya di mulanya awan gas atau nebula yang berputar. Sambil memadat, pusat awan ini memutar dengan cepat. Melepaskan cincincincin gas, yang setelah itu membentuk planet-planet, satelit-satelit yang beredar. Dan massa intinya menjadi matahari yang sekarang ini.


b. Hipotesis Planetesimal

Teori ini dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton (1905). Masingmasing mengemukakan teorinya yang terkenal, yaitu teori planetesimal.

Garis besar teori ini sebagai berikut.

Susunan matahari terlebih dahulu merupakan suatu kabut pilin. di kabut pilin ada himpunan benda-benda halus yang disebut planetesimal. Yang lebih besar menarik yang kecil, setelah itu menjadi bola besar di tengahtengahnya. Akhirnya bola besar itu menjadi matahari dan planetesimal menjadi planet-planet.

Oleh Sebab kabut pilin sejak semula dalam keadaan berputar maka segala planet bersama satelitnya masih tetap berotasi serta semuanya beredar mengelilingi pusatnya, yaitu matahari.


c. Hipotesis Pasang Surut

Teori ini dikemukakan oleh Yames Yeans (1917) ahli bintang bangsa Amerika. Ia mengemukakan teori pasang surut.

Garis besar teori ini sebagai berikut.

Bumi dibentuk di waktu suatu bintang melintas berdekatan dengan matahari dan menarik keluar dari permukaan matahari gumpalan gas yang amat besar berbentuk cerutu. setelah itu gumpalan gas tersebut pecah menjadi bagian-bagian yang mendingin dan memadat membentuk planet-planet.



d. Hipotesis Peledakan Bintang

Teori ini dikemukakan oleh ahli astronomi Inggris Fred Hoyle (1956). Matahari mempunyai kawan suatu bintang, di mulanya berevolusi satu sama lain, setelah itu ada di antaranya yang memadat dan mungkin terjerat ke dalam orbit keliling matahari yang lain, lalu meledak dan bebas di ruang angkasa. Teori ini didukung banyak ahli astronomi Sebab dewasa ini banyak diketemukan bintang ganda atau kembar.


e. Hipotesis Kuiper

Astronom Gerard P. Kuiper (1905 - 1975) menerangkan bahwa alam semesta terdiri atas formasi bintang-bintang. Menurut dia pusat yang memadat berkembang dalam suatu awan antarbintang dari gas hidrogen. Pusat yang satu lebih besar daripada pusat yang lainnya, setelah itu memadat menjadi bintang tunggal, yaitu matahari.

Peristiwa berikutnya, kabut menyelimuti pusat yang lebih kecil yang dikarenakan adanya daya tarik dari massa yang lebih besar, menyebabkan awan yang lebih kecil terpecah-pecah menjadi awan yang lebih kecil yang disebut proto planet.

Setelah suatu periode yang lama, proto planet tersebut menjadi planet-planet seperti yang kita lihat sekarang ini. apabila kedua awan mempunyai ukuran yang sama maka akan terbentuk bintang ganda. Formasi bintang ganda sangat sering terjadi di alam semesta ini.

saat matahari memadat, ia akan menjadi begitu panas sehingga sebagian besar energi radiasi dipancarkan. Energi itu cukup kuat untuk mendorong gas-gas yang lebih terang, seperti hidrogen dan helium dari awan yang menyelubungi protoplanet-protoplanet yang paling dekat dengan matahari.

0 Response to "PROSES TERJADINYA TATA SURYA DAN BUMI Yang wajib Kita Tau"

Posting Komentar

Gunakan bahasa yang sopan dalam berkomentar. Tidak diperkenankan untuk menyertakan segala bentuk link dalam komentar Anda. Terima kasih

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel