EROSI DAN SEDIMENTASI Yang wajib Kita Tau

Ada banyak informasi yang Bisa kita pelajari sebelum membahas mengenai EROSI DAN SEDIMENTASI ini, kesimpulannya kita wajib belajar Sebab dalam kehidupan kita sehari-hari kita butuh kemampuan banyak hal yang belum tentu kita ketahui bagaimana caranya. Misalnya, supaya mampu menyampaikan keinginan kita kepada orang lain dengan bagus dan benar, kita wajib mengetahui Tips berkomunikasi. supaya Bisa berkomunikasi, kita wajib Bisa membaca dan menulis. Sebelum membahas mengenai EROSI DAN SEDIMENTASI, Sekarang, Bisa disimpulkan bahwa hanya membuka pemikiran kita untuk belajar kita Bisa mengatasi masalah yang kita hadapi setiap hari. Kita mendapatkan ilmu, akan mengubah diri kita, dari belum mengetahui, atau belum menguasai hal tertentu, supaya kita Bisa menyelesaikan segala sesuatu dalam kehidupan kita dan membuat kita semakin mempunyai kemampuan.

EROSI DAN SEDIMENTASI

1. Pelapukan dan Pengikisan (Erosi)

Pelapukan ialah perusakan batuan kulit bumi Sebab pengaruh keadaan cuaca. Hasil pelapukan merupakan terbentuknya tanah. Menurut prosesnya, pelapukan Bisa dibagi menjadi tiga, yaitu pelapukan mekanis, pelapukan kimia, dan pelapukan organis.


a. Pelapukan Mekanis

Pelapukan mekanis ialah pelapukan yang bersifat merombak batuan dengan cara mekanik, tanpa mengubah sifat batuannya. Pelapukan ini Bisa terjadi Sebab perbedaan suhu siang malam dan beku celah.

1) Perbedaan Suhu Siang dan Malam
di siang hari batuan mendapatkan pemuaian. di malam hari, suhu turun sangat rendah menyebabkan batuan menyusut dengan cepat. Hal ini akan mengakibatkan batuan retak-retak dan akhirnya hancur berkeping-keping. Gejala seperti ini terdapat di daerah gurun.

2) Perubahan Volume di Celah-celah Batuan
Menurut Wardiyatmoko dan Bintarto, celah-celah batuan di daerah sedang atau daerah sekitar kutub Bisa kemasukan air di musim panas. di musim dingin atau malam hari, air di celah batuan menjadi es. Sebab menjadi es, volumnya bertambah besar sehingga batuan akan pecah karena terdesak oleh es yang ada di dalam celah batuan tersebut. Peristiwa ini Bisa pula terjadi di daerah-daerah pegunungan tinggi.


b. Pelapukan Kimia

Pelapukan kimia merupakan pelapukan yang terjadi karena peristiwa kimia. Misalnya air hujan yang mengandung CO2 dan oksigen, mempunyai tenaga melarutkan yang besar. Bentuk-bentuk seperti ponor, dolina, uvala, jama, lokva, sungai bawah tanah, stalaktit, stalakmit, dan tiang kapur merupakan hasil pelapukan kimia di daerah karst. Gejala pelarutan akan lebih cepat bila air tersebut mengenai batuan kapur atau karst. Bentuk-bentuk itu disebut gejala-gejala karst.

1) Ponor merupakan lubang masuknya aliran air ke dalam tanah berupa masuknya air sungai ke dalam tanah di daerah kapur.

2) Dolina merupakan lubang di permukaan tanah kapur, yang bentuknya seperti corong, piring, dan sumur. Dolina ini terbentuk oleh air yang meresap ke dalam melalui rekah-rekah sehingga melarutkan kapur yang dilaluinya.

3) Uvala merupakan beberapa dolina yang menjadi satu, merupakan dolina besar.

4) Jama merupakan dolina yang dinding-dindingnya tegak lurus.

5) Lokva merupakan danau di daerah karst, terjadi Sebab dasar dan dinding dolina tertutup oleh lapisan baru yang kedap sehingga air hujan yang jatuh akan terkumpul di dalamnya.

6) Sungai bawah tanah merupakan aliran air yang terdapat di dalam tanah yang terjadi Sebab sungai biasa mengalir melalui daerah kapur. Aliran air tersebut meresap ke dalam celah-celah kapur dan akhirnya berkumpul serta mengalir kembali ke dalam tanah di daerah kapur.

7) Stalaktit merupakan endapan kapur yang menggantung di langitlangit gua.

8) Stalakmit merupakan endapan kapur yang terdapat di dasar gua. bila stalaktit dan stalakmit Bisa menyatu maka akan menjadi tiang kapur.


c. Pelapukan Organis

Pelapukan organis merupakan pelapukan yang dikarenakan proses organis. Misalnya akar tumbuhan Bisa menembus batuan Sebab akar mengeluarkan zat yang Bisa melarutkan batuan. Binatang-binatang membuat sarang dengan melubangi batuan hingga hancur. Untuk bahan bangunan rumah maka manusia memecah batuan. Pelapukan batuan juga Bisa dikarenakan oleh daun yang membusuk di atas batuan. Pengikisan (erosi) merupakan proses terkikisnya permukaan tanah yang dikarenakan oleh air, angin, dan gletser.

a. Erosi Sungai

Erosi sungai ialah erosi yang dikarenakan oleh air sungai, disebut juga korosi. Kekuatan korosi tergantung dari kecepatan gerak aliran sungai, daya angkut air sungai, kohesi batuan di alur sungai, dan keadaan permukaan batuan.

Erosi sungai ada dua jenis, yaitu erosi dasar dan erosi tepi.
1) Erosi Dasar
Erosi dasar ialah erosi sungai yang pengikisannya terutama di dasar sungai. Erosi ini terjadi di sungai muda dan menghasilkan bentuk V dan U. Sungai bentuk V mempunyai dasar yang makin dalam, sedangkan sungai bentuk U mempunyai lereng yang terjal.
2) Erosi Tepi
Erosi tepi ialah erosi yang pengikisannya terutama di tepi sungai. Erosi ini terjadi di sungai dewasa dan sungai tua. Bentuk-bentuk yang dihasilkan oleh erosi ini ialah sebagai berikut.
a) Dataran-dataran banjir, yang terdapat di kanan dan kiri sepanjang aliran sungai.
b) Meander, ialah sungai yang berbelok-belok dengan arah aliran yang tetap. Peristiwa meander biasanya terjadi di sungai tua. Pembentukan meander dimulai bila garis arus pindah ke tepi luar belokan; di tempat ini erosi tepi berjalan kuat. Apabila terjadi gerakan massa air yang kuat Sebab banjir besar maka Bisa terjadi aliran sungai menerobos dengan cara lurus, akibatnya aliran sungai menjadi lurus, dan meander ditinggalkan.

b. Erosi Air Bahari

Erosi air Bahari disebut abrasi. Abrasi ini biasanya terjadi di pantai yang curam, misalnya: pantai selatan Jawa Barat dan Jawa Timur. Hasilhasil abrasi air Bahari misalnya gua-gua pantai, cliff, dan jembatan alam (natural bridge).

c. Erosi Angin

Angin juga Bisa menyebabkan terkikisnya batuan. Pengikisan batuan oleh angin disebut korasi. Hasil pengikisan angin terhadap batuan, misalnya batu jamur di daerah gurun pasir. Di daerah pantai berpasir, angin yang bertiup cukup kencang mampu mengangkut pasir-pasir yang kering dan diendapkan di dataran sehingga terbentuk bukit-bukit pasir. Hal ini banyak terdapat di pantai sebelah selatan dan utara Pulau Jawa.

d. Erosi Gletser

Erosi oleh gletser disebut eksharasi yang banyak terdapat di kutub dan gunung tinggi bersalju. Erosi ini terjadi karena es atau salju yang mencair dan bergerak turun melalui lembah-lembah pegunungan. Akibatnya lembah-lembah yang semula berbentuk V berubah menjadi U.

e. Erosi Air Hujan

Permukaan Tanah tanah yang gundul tanpa tanaman yang tumbuh di atasnya, lebih-lebih bila tanahnya tersebut miring dan gembur akan mudah sekali terjadi erosi oleh air hujan. Bentuk erosi tersebut berupa penghanyutan atau penelanjangan dari lapisan tanah bagian atas sehingga Bisa menimbulkan Bala untuk daerah-daerah di bawahnya dan tanah menjadi tandus.



2. Pengendapan/Sedimentasi

Hasil erosi oleh air, angin, dan gletser, di proses selanjutnya akan dibawa ke tempat yang lebih rendah untuk diendapkan. Adapun contoh hasil-hasil pengendapan sebagai berikut.

a. Di muara-muara sungai terdapat endapan berupa delta, misalnya delta Sungai Cimanuk, delta Sungai Brantas, dan lain-lain. Endapan juga terjadi di lembah-lembah sungai, terutama sungai yang ada di tempat datar dan berkelok-kelok.

b. Debu yang diangkut oleh angin diendapkan di tempat-tempat lain yang berupa bukit-bukit pasir yang disebut sand dunes atau berupa bulan sabit yang disebut berkhan.

c. Air Bahari di dekat pantai yang datar biasanya terdapat pula endapan pasir, yang disebut gosong pasir. Gosong pasir ini Bisa tumbuh tinggi dan Bisa membentuk empangan.

d. Batuan yang diangkut oleh luncuran gletser diendapkan di perjalanannya yang terakhir, yaitu tempat es mencair. Endapan ini berupa tanggul-tanggul yang disebut morena, misalnya yang terdapat di lereng-lereng Pegunungan Jaya Wijaya, pegunungan di Swiss, dan pegunungan di Norwegia.

0 Response to "EROSI DAN SEDIMENTASI Yang wajib Kita Tau"

Posting Komentar

Gunakan bahasa yang sopan dalam berkomentar. Tidak diperkenankan untuk menyertakan segala bentuk link dalam komentar Anda. Terima kasih

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel